Jadi, kali ini gue dikasih tugas sama guru' gua tercintehh untuk ngebuat cerita pendek sebanyak 1 halaman folio. Waowww!!. Karena gua bingung mau cerita apa. En, hasilnya gimana cek aja..
Pada suatu hari, Ema dan teman-temannya berencana untuk berkunjung ke rumah salah satu temannya, Angel. Ema belum pernah mampir sebelumnya ke rumah Angel. Dan, hal itu yang membuatnya tertarik untuk ikut main ke rumah Angel. Jalan yang ditempuh menuju rumah Angel cukup rumit. Karena rumahnya terletak di tengah kampung dan jauh dari jalan raya. Jadi, mereka memutuskan untuk jalan kaki ketika memasuki kampung itu lebih dalam. Ketika sampai dirumah Angel, perasaan lega dan letih bercampur jadi satu namun hal itu langsung sirna ketika mereka langsung disuguhkan air dingin dan sekotak kue. Lalu, salah satu dari mereka, Billy mengusulkan untuk membuat pesta rujak karena secara kebetulan dia melihat buah mangga muda didekat rumah Angel. Semua menyetujui usulan Billy. Karena, usulan itu awalnya dari Billy jadi Billy pula yang mengambil mangga itu dari atas pohon, jelasnya dia harus memanjat pohon yang banyak semut merahnya itu dan dengan berat hati Billy memanjat pohon itu. Dia mengambil beberapa buah mangga muda, kemudian dia turun dan alhasil dia semua badannya dikerubungi semut-semut yang tidak suka tempat tinggalnya diganggu itu. Mereka semua terkikik geli sambil geleng kepala karena tingkah Billy yang loncat-loncat sambil mengusir semut-semut itu dari badannya. Bahkan, dia sampai mencari air untuk membilas rambut dan tangannya. Setelah itu, mereka mengupas, memotongnya, lalu menggiling 8 biji cabai untuk pelengkap. Mereka memakannya dengan perasaan gembira, meskipun cabai tersebut terasa membakar bibir mereka. Ditengah-tengah keasikan mereka tiba-tiba orang gila yang datang entah dari mana, mendekati mereka sambil tersenyum-senyum Menyadari akan kehadiran orang gila tersebut mereka bersembunyi dengan cepat di garasi rumah Angel. Mereka semua terkejut dan berharap kalau orang gila tersebut tidak menyadari jika mereka sedang di dalam garasi. Selangkah demi selangkah orang gila itu mendekati rumah Angel, mereka merasa kaku dan panik. Namun, orang gila itu melewati rumah Angel dan pergi. Perasaan Ema dan teman-temanya lega, semua kepanikan sirna. Suasana diantara mereka pun kembali hangat dan ringan, canda tawa menghiasi pembicaraan mereka. Sebelum mereka menyadari jika satu kalimat yang diucapkan Ema akan menghancurkan canda tawa mereka. 'Billy, kamu tahu ga? Lina sempat nangis karena kamu'. Senyuman diwajah Billy hilang, wajahnya datar dan dingin. Nama Lina, itu nama perempuan yang pernah menyakiti Billy dulu. Lalu, Billy pergi meninggalkan mereka. Menyadari akan kesalahannya Ema segera mengejar Billy dan mengatakan bahwa itu hanya omong kosong. Namun, dia tetap berjalan seakan telinganya tuli dan tidak mendengar Ema. Ema terus-menerus memanggil nama Billy, namun itu semua sia-sia. Dia pergi bahkan tanpa membawa tasnya sekalipun. Ema hanya menatap bahu Billy dari belakang sampai Angel menepuk bahu Ema dari belakang. Ema berhenti, ia tersadar jika ia lelah dan telapak kakinya terasa terbakar, Ema tersadar kalau ia tidak memakai alas kaki sekalipun. Angel pun terkejut bahwa Ema tidak memakai alas kaki, lalu ia mengatakan bahwa dia akan mengatur semuanya menyuruh Ema untuk kembali kerumahnya. Ema pun menyetujuinya dan ia kembali berjalan kerumah Angel. Banyak anak-anak sekolah dan orang-orang yang melihat keanehan Ema, namun Ema tidak peduli. Otaknya kini terasa penat, ia tidak memikirkan apapun selain ucapan bodohnya pada Billy. Satu jalan dua jalan tiga jalan, Ema terus berputar-putar pada jalan yang sama. Ema sadar bahwa ia tersesat, lebih parahnya pulsanya habis, dan uangnya tidak cukup untuk membeli pulsa. Complicated. Ema frustasi, otaknya mulai berfantasi pada masa depan suramnya jika ia tersesat dan tidak dapat pulang. Ema terduduk pasrah di pinggir trotoar jalan. Tiba-tiba suara perempuan memanggil Ema, Angel. Dia mencari Ema dan menyuruh Ema untuk menemui Billy bersama teman-teman lainnya. Ema hanya dapat mengangguk lemas. Ketika Ema dan teman-temannya tiba disekolah, mereka langsung mendatangi Billy. Ema tidak dapat bergerak dari tempatnya berdiri. Dia tidak dapat menemui Billy, ia merasa bersalah. Ema berjalan dengan berat mendekati Billy. Kemudian, Billy megucapkan sesuatu pada Ema 'aku gapapa, kalian pulang aja' lalu tersenyum. Ema terkejut, ia tersadar senyuman Billy telah berubah. -End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar